Buku ini membahas tentang tinjauan geografis benua Afrika yang menyajikan sejumlah variasi di wilayah Utara, Timur, Barat, Selatan dan Tengah. Pemahaman terhadap ruang tempat tinggal masyarakat Afrika akan memperjelas pemahaman terhadap kondisi sosial budayanya dalam lintasan sejarah Afrika Kuno sampai Pertengahan Abad XX yang menyajikan kejayaannya tetapi juga terdapat konflik, protes dan perjuangan untuk kemerdekaannya. Pada masa Afrika Kuno wilayah ini bukanlah sebuah ruang yang terisolasi—terdapat kerajaan-kerajaan kuno yang telah menjadi pusat perekonomian internasional sehingga kedatangan bangsa Eropa (Barat) ikut mewarnai sejarah imperialisme kuno di Afrika. Demikian juga imperialisme modern pada jaman baru telah memperkenalkan ilmu dan teknologi yang berkembang secara evolusioner di benua Afrika yang kaya sumber daya alam itu; Pada saat yang sama terjadi eksplorasi dan eksploitasi. Politik kolonial Asimilasi, Adaptasi, Paternalisme-Direct Rule—Indirect Rule, ikut mengubah tatanan sosial budaya masyarakat di Afrika. Memasuki pertengahan abad XX para pemimpin Afrika berhasil berkolaborasi dengan pemimpin Asia dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Semangat kemerdekaan meluas banyak negara baru yang merdeka dan membentuk pemerintahan sendiri. Sudahkah kemerdekaan itu membebaskan masyarakat Afrika dari dampak penjajahan di masa lalu? Problematika Afrika yang kompleks masih menjadi tantangan terbesar bagi benua ini untuk sebuah kehidupan yang damai dan terlepas dari berbagai belenggu penderitaan.